Perilaku dan Gangguan Persarafan Ringan Pada Anak Indigo
Perilaku dan Gangguan Persarafan Ringan Pada Anak Indigo
Dalam praktek sehari-hari anak Indigo sering kali mengalami keluhan kesehatan tertentu yang berulang dan sering hilang timbul. beberapa karakteristik kesehatan tersebut pada anak Indigo seringkali berbeda, tetapi biasanya mengalami beberapa gejala dan keluhan secara bersamaan.
Sebagian besar anak Indigo rentan terhadap gangguan kesehatan khususnya permasalahan saluran cerna. Namun dengan melihat berbagai faktor yang menyertai maka gangguan tersebut dapat diminimalkan. Biasanya anak Indigo sering mengalami gangguan alergi dan hipersensitifitas saluran cerna.
Ternyata gangguan hipersensitifitas saluran cerna tersebut dapat memicu berbagai gangguan perilaku dan persarafan pada anak Indigo. Meskipun gangguan tersebut sangat ringan tetapi seringkali menggangu pertumbuhan dan perkembangan anak. Teori “Gut-Brain Axis yang dianut beberapa ahli menunjukkan kaitan antara gangguan saluran cerna dengan rangsangan ke otak. Teori inilah yang menjelaskan bahwa mengapa sebagian besar penderita Migrain dan sakit kepala selalu mengalami sensitif saluran cerna. Ternyata secara teori bila terjadi gangguan saluran cerna khususnya pada penderita alergi dan gangguan hipersensitifitas saluran cerna mengekluarkan zat tertentru seperti mediator kimiawi yang dapat merangsang ke otakk.
Inilah Beberapa Gangguan Perilaku Ringan dan Persarafan Yang sering menyertai pada Anak Indigo
Dalam praktek sehari-hari anak Indigo sering kali mengalami keluhan kesehatan tertentu yang berulang dan sering hilang timbul. beberapa karakteristik kesehatan tersebut pada anak Indigo seringkali berbeda, tetapi biasanya mengalami beberapa gejala dan keluhan secara bersamaan.
Sebagian besar anak Indigo rentan terhadap gangguan kesehatan khususnya permasalahan saluran cerna. Namun dengan melihat berbagai faktor yang menyertai maka gangguan tersebut dapat diminimalkan. Biasanya anak Indigo sering mengalami gangguan alergi dan hipersensitifitas saluran cerna.
Ternyata gangguan hipersensitifitas saluran cerna tersebut dapat memicu berbagai gangguan perilaku dan persarafan pada anak Indigo. Meskipun gangguan tersebut sangat ringan tetapi seringkali menggangu pertumbuhan dan perkembangan anak. Teori “Gut-Brain Axis yang dianut beberapa ahli menunjukkan kaitan antara gangguan saluran cerna dengan rangsangan ke otak. Teori inilah yang menjelaskan bahwa mengapa sebagian besar penderita Migrain dan sakit kepala selalu mengalami sensitif saluran cerna. Ternyata secara teori bila terjadi gangguan saluran cerna khususnya pada penderita alergi dan gangguan hipersensitifitas saluran cerna mengekluarkan zat tertentru seperti mediator kimiawi yang dapat merangsang ke otakk.
Inilah Beberapa Gangguan Perilaku Ringan dan Persarafan Yang sering menyertai pada Anak Indigo
- SUSUNAN SARAF PUSAT : Pada usia bayi mudah kaget bila ada suara yang mengganggu. Pada individu saat usia lebih besar dan dewasa kadang gerakan tangan yang seperti terkejut kadang masih ada meski ringan. Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell : bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku. Mata sering juling (strabismus). Kejang non spesifik, bukan kejang demam tetapi tanpa disertai ganggguan EEG (EEG normal). Sering mengalami sakit kepala, MIGRAIN, TICS (gerakan mata sering berkedip atau kasus lebih jarang mulut dan tangan bergerak tidak terkendali
- GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN Pada usia bayi : mata bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak terus tidak bisa dibedong/diselimuti. Senang posisi berdiri bila digendong, sering minta turun atau sering menggerakkan kepala ke belakang, membentur benturkan kepala. Sering bergulung-gulung di kasur, menjatuhkan badan di kasur (“smackdown”}. ”Tomboy” pada anak perempuan : main bola, memanjat dll.
- GANGGUAN KESEIMBANGAN KOORDINASI DAN MOTORIK : Terlambat bolak-balik, duduk, merangkak dan berjalan. Jalan terburu-buru, mudah terjatuh/ menabrak, duduk leter ”W”.
- GANGGUAN SENSORIS : sensitif terhadap suara (frekuensi tinggi) , cahaya (mudah silau), perabaan telapak kaki dan tangan sensitif (jalan jinjit, flat foot, mudah geli, mudah jijik, tidak suka memegang bulu, boneka dan bianatang berbulu)
- GANGGUAN ORAL MOTOR : TERLAMBAT BICARA, bicara terburu-buru, cadel, gagap. GANGGUAN MENELAN DAN MENGUNYAH, makann sangat pilih-pilih, tidak bisa makan makanan berserat (daging sapi, sayur, nasi) Disertai keterlambatan pertumbuhan gigi.
- AGRESIF MENINGKAT sering memukul kepala sendiri, orang lain. Sering menggigit, menjilat, mencubit, menjambak (spt “gemes”)
- GANGGUAN KONSENTRASI: cepat bosan sesuatu aktifitas kecuali menonton televisi,main game, baca komik, belajar. Mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, tidak teliti, sering kehilangan barang, tidak mau antri, pelupa, suka “bengong”, TAPI ANAK TAMPAK CERDAS. Gangguan ini sangat mengganggu saat anak masuk usia sekolah. Saat sekolah sering mengerjakan soal ujian buru-buru dan beberapa nomer terlewati. Pada kasus yang tidak ringan beberapa anak saat ujian tidak mengerjakan soal sama sekali karena tidak bisa konsentrasi. Biasanya anak tertentu lebih baik dalam ilmu sains dan bahasa Inggris tetapi lemah dalam matematika dan bahasa Indonesia.
- EMOSI TINGGI tampak mudah marah, sering berteriak, mengamuk dan tantrum, keras kepala, negatifisme anak suka membantah
- IMPULSIF : banyak bicara,tertawa berlebihan, sering memotong pembicaraan orang lain atau bahkan sebaliknya sangat pendiam dan sulit diajak bicara. Pada keadaan seperti ini biasa anak sulit bersosialisasi
No comments:
Post a Comment