Friday, July 13, 2012

Apakah Anda Star Child/Anak Bintang?


Alien/ET

[Terjemahan bebas dari Troubled Times: Star Child?]
Pernahkah Anda merasa telah mendarat di planet yang salah pada waktu yang salah?

Apakah Anda kesulitan memahami dunia yang gila di sekeliling Anda, mengapa orang berbuat kejam terhadap satu sama lain, dan mengapa kita merusak dunia yang kita tinggali?

Janganlah berputus asa, ada alasannya Anda berada di sini!

Jika kita memahami konsep jiwa yang abadi, tak akan terlalu sulit untuk menerima fakta bahwa jiwa-jiwa bisa berpindah-pindah alam. Selama masa hidup yang normal di dunia ini, ada yang tinggal di wilayah yang sama sepanjang waktu, sementara yang lainnya bisa jadi lebih sering berpindah-pindah kota, negara atau benua. Mereka yang sering berpindah-pindah melakukannya untuk suatu alasan, seperti para diplomat dan para pekerja relawan asing, yang lainnya lagi melakukannya karena rasa ingin tahu.

Kita benar-benar hidup di jaman susah, dengan guncangan antara baik dan buruk. Kerjasama-kerjasama  yang besar tak lagi ada demi kepentingan terbaik masyarakat (kalau memang mereka pernah melakukannya), produk-produk tak lagi dibuat demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang-orang, namun untuk mengisi kantong-kantong para pemegang saham, para pemilik serta manajemen perusahaan. Para politisi, yang seharusnya menjadi para abdi kita, menggunakan uang pajak kita untuk keuntungan dan permainan kekuasaan mereka sendiri. Kebanyakan orang sepertinya tak peduli, atau tak melihat apa yang tengah terjadi, karena berjuang keras mempertahankan hidup sehari-hari.

Dalam waktu dekat, dunia akan mengalami perubahan-perubahan dramatis. Alasan fisiknya atas hal ini adalah Planet ke-12, yang juga dikenal sebagai Planet X, yang melewati tata surya kita secara rutin, setiap sekitar tahun ke 3600. Planet tersebut tak akan menabrak bumi, namun akan lewat cukup dekat untuk menciptakan bencana alam dahsyat di seluruh dunia, menamatkan masyarakat kita sebagaimana yang kita kenal sekarang. Untuk sementara waktu, mungkin kita temui diri kita kembali ke Jaman Batu, tanpa persediaan apa-apa maupun peralatan, tanpa transportasi, tanpa toko-toko, tanpa pabrik-pabrik. Satu-satunya sumber bertahan hidup akanlah diri kita sendiri, kemampuan kita untuk bercocok tanam serta mengorganisir kehidupan demi dunia yang lebih baik di masa mendatang. Sementara Pergeseran Kutub dapat menciptakan tantangan-tantangan dahsyat bagi orang-orang yang selamat, event itu juga akan menciptakan sebuah masyarakat baru dimana orang-orang hidup damai satu sama lain serta selaras dengan alam. Sesungguhnya, Pergeseran Kutub kemungkinan akan menjadi kesempatan kita untuk menyelamatkan Planet Bumi demi generasi-generasi mendatang.

Menjadi Anak Bintang berarti Anda tinggal di suatu tempat lain, namun Anda telah mengambil tugas dalam transformasi dunia ini. Anda mungkin belum tahu pasti apa misi pasti Anda; bagi sebagian orang, Anda mungkin bahkan masih belum tahu bahwa Anda sebenarnya telah mendaftar untuk misi ini. Layaknya pasukan PBB yang memasuki negara seperti Timor Timur atau Kosovo, ada para penolong yang kurang lebih menonjol. Anda mungkin akan bangga mengetahui bahwa Yesus, Abraham Lincoln dan Albert Einstein adalah termasuk Anak-Anak Bintang yang lebih menonjol, namun perawat tetangga Anda itu yang bekerja di rumah sakit lokal bisa jadi seorang Anak Bintang. Menurut para teman baik hati kami, para Zeta, sekarang ini ada ratusan ribu Anak Bintang di bumi. Setiap Anak Bintang telah mendaftar untuk suatu misi untuk peristiwa Pergeseran Kutub mendatang, namun sifat misi mereka mungkin belum terungkapkan pada si individu tersebut.
Pada tingkat pribadi, menjadi Anak Bintang seperti yang saya ketahui tidak pernah mudah. Sebagai anak-anak, saya tak memahami permainan anak-anak lain, permainan kekuasaan, dan mengapa ada perbedaan besar pada orang-orang di dunia ini. Saya meyakini bahwa konsep kekejaman di kalangan orang-orang adalah hal yang paling sulit dipahami, dan saya perlu waktu paling lama untuk menerimanya. Dari dulu saya tahu apa yang benar dan yang salah (Bahkan jika saya berbuat salah seperti orang-orang), namun tak mampu mengomunikasikan pengetahuan ini kepada orang lain tanpa dituduh elitisme - "memangnya kamu siapa, bisa tahu", naif, dlsb. Alhasil, saya selalu menjadi penyendiri, dan tak pernah punya sahabat yang sebenarnya, hanya untuk alasan sederhana bahwa saya belum pernah menemukan orang yang selaras pikiran dengan saya. Namun, orang belajar untuk menyesuaikan diri...

Menjadi Anak Bintang bukanlah sesuatu untuk dibangga-banggakan. Sesungguhnya, mereka yang membangga-banggakan, kebanyakan malahan bukan. Anak-Anak Bintang yang menonjol mungkin punya sekelompok penolong yang mengiringinya, sementara pekerja sederhana seperti saya sendiri tak punya koneksi-koneksi langsung seperti itu. Kita selayaknya mengetahui dan melakukan hal yang benar berdasarkan pengetahuan dari dalam diri kita, namun tak ada tempat untuk meminta pengakuan dan bimbingan. Tulisan-tulisan yang telah saya temukan tentang Anak-Anak Bintang mungkin membantu sebagian orang, namun tak mencerminkan satupun dari pengalaman-pengalaman saya. Mungkin mayoritas Anak-Anak Bintang dari ras Pleiades, yang lebih berfokus pada tantangan-tantangan spiritual ke depannya? Atau mungkin juga tulisan-tulisan yang tersedia lebih berfokus pada membantu individu Anak Bintang dalam hal keterjagaan (awakening) nya? Bagi saya, semakin terfokus dan tanpa omong kosong diskusi-diskusi tentang tantangan-tantangan ke depan sebagaimana yang disajikan oleh para Zeta dan dibahas oleh tim-tim TT (Troubled Times-pen) telah membuktikan jauh lebih berharga dalam memahami alasan mengapa telah mendarat di sini, serta berencana menghadapi tantangan-tantangan ke depannya nanti.

Anak-anak saya, yang ke limanya Anak-Anak Bintang menurut para Zeta, menunjukkan prilaku yang kacau sebagaimana masa kecil saya dulu. Namun mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan masyarakat di sekitar mereka ketimbang saya, setidaknya seperti itulah tampanya. Putera saya, anak tertua, tampak seperti kebanyakan orang. Putri tertua saya mungkin dulunya adalah burung dalam kehidupan sebelumnya - kecil dan rapuh, terbiasa lari dari segala konflik, namun masih melakukan sesukanya. Yang berada di tengah-tengah, tidak. Anak nomor tigalah yang paling mirip dengan saya. Sedikit malas pembawaannya, mudah gemuk, namun memiliki jiwa sekokoh baja. Lumayan berlawanan dengan dengan kakak perempuannya, ia tak pernah lari dari konflik apapun namun menghadapinya langsung saat itu juga. Yang nomor empat sepertinya yang paling dewasa, yang paling tak ada omong kosong di bandingkan mereka semua. Meskipun tak satupun dari mereka yang sadar akan tantangan-tantangan di masa depan, saya yakin sekali mereka akan bisa menjalankan tugas mereka, apapun itu, ketika hari yang mengerikan itu datang.

Anak-Anak Bintang datang dari berbagai tempat, dengan berbagai misi berbeda. Saya belum tahu pasti detil-detil misi saya, namun saya percaya bahwa tujuan utamanya adalah mengorganisir survival orang-orang lain, agar mereka dapat memenuhi misi-misi mereka pasca Pergeseran Kutub dalam mengorganisir masyarakat baru. Apapun itu, saya menanti-nantikan untuk dapat berpartisipasi dalam event-event paling penting dalam sejarah Planet Bumi!

2 comments: